Friday 2 May 2014

10 Manfaat Kulit Pisang

Pisang adalah tumbuhan yang bisa dimanfaatkan seluruhnya untuk kita. Mulai dari batang, daun, hingga buahnya yang berguna untuk mereduksi risiko kanker, bahkan kulitnya.

Ya, kalau makan pisang jangan buang kulitnya. Ternyata banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kulit pisang. Kulit pisang dikenal memiliki sifat antijamur dan antibiotik. Kulit pisang sarat akan vitamin, mineral, dan serat. Lengkapnya, inilah 10 manfaat kulit pisang.

  




1. Obat Alami untuk Psoriasis

Psoriasis dialami oleh banyak orang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai obat alami untuk menyingkirkan psoriasis. Gosokkan bagian dalam kulit pisang di area yang terkena psoriasis.
Awalnya area tersebut akan menjadi merah, namun dengan penggunaan secara terus-menerus akan terlihat perbedaan hasilnya.

2. Mengobati Jerawat
Kulit pisang juga bisa dimanfaatkan untuk kondisi kulit lainnya yaitu sebagai obat jerawat. Gosokkan bagian dalam kulit pisang pada jerawat. Setelah penggunaan rutin, jerawat tidak akan lagi terlihat. Untuk mendapatkan hasil terbaik, disarankan mengoleskan kulit pisang pada jerawat di malam hari.

3. Mengobati Kutil
Manfaat lain dari kulit pisang adalah mengobati kutil. Gosok bagian dalam kulit pisang pada kutil setiap malam, efeknya akan terlihat pada hari ke 7-10. sebagai alternatif, kulit pisang bisa dilekatkan pada kutil selama semalaman. Lihat hasilnya dalam 15 hari.

4. Mempercantik Kulit
Untuk kulit kenyal yang indah, gosokkan bagian dalam kulit pisang pada wajah sebelum tidur. Biarkan semalaman, cuci keesokan harinya dengan air hangat.



5. Mengatasi Iritasi & Gatal
Alergi, iritasi kulit, dan memar kulit juga dapat diobati dengan kulit pisang. Jika kulit gatal, tempelkan bagian dalam kulit pisang pada area yang terkena gatal dan biarkan semalaman. Bahan kimia dalam kulit pisang akan membantu menyingkirkan rasa gatal.

6. Mengobati Luka
Luka karena cedera, terutama pada lutut dapat disembuhkan dengan kulit pisang. Gosok lutut dengan bagian dalam kulit pisang dan lihat efek penyembuhannya.

7. Memutihkan Gigi
Beberapa orang mengklaim bahwa menggosokkan bagian dalam kulit pisang pada gigi secara teratur bisa membantu memutihkan gigi. Kulit pisang harus digosok pada gigi dengan gerakan melingkar. Jika kulit pisang digunakan setiap hari, efek pemutihan gigi akan terlihat dalam waktu sekitar dua minggu.

8. Mengatasi Gigitan Nyamuk
Bila terkena gigitan nyamuk, kulit menjadi teriritasi dan gatal. Kulit pisang bisa digunakan untuk mengurangi pembengkakan, gatal, serta iritasi yang disebabkan oleh gigitan nyamauk.

9. Mengkilapkan Aksesoris Perak & Kulit
Kulit pisang ternyata bisa membuat aksesoris yang terbuat dari perak dan kulit kembali mengkilap. Sebelum digunakan, disarankan untuk melakukan pengujian dengan menempelkan sedikit kulit pisang di tempat yang tidak mudah terlihat pada aksesoris tersebut.

10. Pupuk Kompos
Kulit pisang bisa juga digunakan sebagai pupuk kompos untuk tanaman. Kadar kalium dan fosfor yang tinggi pada kulit pisang terbukti sangat membantu saat digunakan sebagai pupuk kompos

Thursday 1 May 2014

Merokok dan Dampaknya bagi Kesehatan

Disusun oleh : dr. M. Saifudin Hakim, MSc

Merokok berarti sengaja mencemari udara pernafasan dan menghirup sekitar 4000 bahan kimia, di antaranya ada 400 macam bahan kimia aktif yang berbahaya bagi kesehatan. Merokok tidak hanya berbahaya bagi si perokoknya sendiri (perokok aktif) tetapi juga berbahaya untuk individu di sekitarnya (perokok pasif). Merokok masih banyak dilakukan di tempat-tempat umum, lingkungan kerja, maupun di ruangan tempat tinggal. Tidak hanya paru-paru saja yang terkena penyakit sebagai dampak merokok, tetapi juga organ-organ lain. Berikut ini diuraikan secara singkat beberapa dampak merokok bagi kesehatan.

1.      Rokok dan Kanker Paru Dari beberapa kepustakaan dilaporkan bahwa penyebab kanker paru sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok. Terdapat hubungan antara rata-rata jumlah rokok yang dihisap per hari dengan angka kejadian kanker paru. Diperkirakan bahwa 1 dari 9 perokok berat akan menderita kanker paru. Belakangan, laporan beberapa penelitian menunjukkan bahwa perokok pasif pun akan berisiko terkena kanker paru. Anak-anak yang terpapar asap rokok selama 25 tahun pada usia dewasa memiliki risiko terkena kanker paru 2 kali lipat dibandingkan dengan yang tidak terpapar. Perempuan yang hidup dengan suami atau pasangan perokok juga memiliki risiko kanker paru 2-3 kali lipat. Diperkirakan bahwa 25% kanker paru dari pasien yang bukan perokok berasal dari perokok pasif. Angka kejadian kanker paru pada perempuan di Amerika Serikat dalam 10 tahun terakhir ini juga naik menjadi 5% per tahun, antara lain karena meningkatnya jumlah perempuan perokok atau sebagai perokok pasif.
Efek rokok bukan saja mengakibatkan kanker paru, tetapi juga menimbulkan kanker pada organ lain seperti mulut, laring, dan esophagus (kerongkongan). Laporan dari NCI (National Cancer Institutei) di USA tahun 1992 mengatakan kanker pada organ lain seperti ginjal, kandung kemih, ovarium, rahim, usus besar, hati, penis, dan lain-lain lebih tinggi pada pasien yang merokok daripada yang bukan perokok.

2.      Rokok dan Risiko Penyakit Kardiovaskuler
Telah banyak diketahui bahwa rokok termasuk salah satu penyebab timbulnya penyakit kardiovaskuler  (penyakit jantung dan pembuluh darah) dan kanker. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1986 dan 1992 memperlihatkan adanya peningkatan jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskuler dari 9,7% menjadi 16%. Ternyata selain berpengaruh buruk pada perokok sendiri, seseorang yang menghirup asap rokok di lingkungannya justru mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita sakit seperti gangguan pernafasan, memperburuk asma, dan memperberat penyakit angina pectoris (nyeri dada karena sumbatan pembuluh darah jantung).
Merokok sigaret, bersama-sama dengan dislipidemia (kelainan kadar lemak dalam darah) dan hipertensi, dianggap sebagai tiga faktor risiko utama untuk terjadinya gagal jantung dan stroke. Angka kejadian tiga sampai empat kali lebih tinggi pada perokok. Tidak seperti sebagian besar faktor risiko penyakit kardiovaskular yang lain, merokok sigaret dapat dihilangkan secara total, meskipun tidak mudah. Untuk penyakit gagal jantung, keuntungan dari berhenti merokok sangat nyata. Angka kejadian penyakit tersebut pada mantan perokok turun sampai mendekati tingkat bukan perokok dalam 2 tahun.

3.      Rokok, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dan Asma
Asap rokok merupakan satu-satunya penyebab terpenting PPOK, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya. Sedangkan berkembangnya asma salah satunya ditentukan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi individu dengan kecenderungan (bakat) asma untuk berkembang menjadi asma, menyebabkan kekambuhan, dan menyebabkan gejala-gejala asma menetap. Termasuk dalam faktor lingkungan yaitu alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi pernafasan (virus), diet, dan status sosioekonomi.
Asap rokok merupakan oksidan dan merangsang reaksi peradangan. Penderita asma yang merokok akan mempercepat perburukan fungsi paru dan mempunyai risiko mendapatkan bronkhitis kronik sebagaimana perokok lainnya dengan gambaran perburukan gejala klinis, berisiko mendapatkan kecacatan, semakin tidak produktif, dan menurunkan kualitas hidup. Oleh karena itu, penderita asma dianjurkan untuk tidak merokok. Penderita asma yang sudah merokok diperingatkan agar menghentikan kebiasaan tersebut karena dapat memperberat penyakitnya.

4.      Rokok dan Penyakit Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum adalah luka terbuka pada mukosa yang melapisi lambung atau duodenum (bagian pertama dari usus halus). Penyebab pasti dari ulkus ini tidak diketahui. Terdapat hubungan antara merokok sigaret dan ulkus. Terdapat laporan yang menyatakan bahwa ulkus lebih cenderung terjadi, lebih sulit sembuh, dan lebih sering menyebabkan kematian pada perokok daripada bukan perokok. Merokok tampaknya merupakan salah satu faktor yang bekerja bersama-sama untuk mendorong terbentuknya ulkus.

5.      Rokok dan Kehamilan
Berbagai studi dan data menunjukkan bahwa ibu perokok berdampak pada kesakitan saluran nafas bawah pada anaknya sampai dengan usia 3 tahun. Berbagai studi menunjukkan bahwa ibu merokok selama kehamilan akan mempengaruhi perkembangan paru anak, dan bayi dari ibu perokok 4 kali lebih sering mendapatkan gangguan mengi dalam tahun pertama kehidupannya. Pajanan asap rokok lingkungan (environmental tobacco smoke/ETS) baik selama periode hamil ataupun sesudah dilahirkan (perokok pasif) akan mempengaruhi timbulnya gangguan/penyakit dengan mengi pada anak.
Akhirnya, semoga kita dapat terbebas dari asap rokok.
Artikel www.kesehatanmuslim.com

Fakta Kepalsuan Pacaran

1. Sifat Asli Takkan Ditemui
Boleh jadi kamu beralasan pacaran untuk mengenal sifat atau karakter pasangan itu sendiri. Tahukah kamu? Sifat asli akan muncul saat seseorang dalam keadaan panik, kesal, marah, dalam sedang menghadapi masalah, dan dalam keadaan pikiran kacau. Jika dalam kondisi apapun itu meski buruk suasana hati tentu tidak akan melampiaskan kemarahan atau kekesalan kepada kita tanpa alasan yang jelas. Sedang kebanyakan orang saat suasana hati buruk pacarlah yang jadi sasarannya dianggap orang yang mengerti sekalipun bersikap atau memperlakukan buruk terhadapnya, picik sekali memang alasan ini.
Janganlah tertipu saat seseorang dalam kondisi suasana hati baik bisa memperlakukan kita dengan baik saat kondisi suasana hatinya buruk juga. Sebab, antara suasana hati baik dan buruk dipengaruhi oleh sifat bawaan yang terbentuk menjadi nilai sikap hidup dalam memandang dan menghadapi masalah yang ditemui. Dalam kondisi suasana hati baik seseorang bisa melakukan manupulasi diri alias bersikap pura-pura dalam menyenangkan hati pacarnya, sedang dalam kondisi suasana hati buruk sulitlah untuk bersikap pura-pura sebab keadaan dirinya sedang bermasalah sehingga harus menghadapi tekanan, menenangkan pikiran yang mengganggu, dalam menentukan sikap hidup yang jadi acuannya.
Padahal konflik-konflik itu selalu ada dalam menjalani hubungan, sekalipun sudah menikah malah bisa jadi godaan dan tantangan dalam mempertahankan hubungan lebih besar yang akan dihadapi sebab ada Masa Rawan 1, Masa Rawan 2, dan Masa Rawan 3 yang harus dilewati.
Sebagai gambaran jelasnya seperti yang diungkap oleh Rohmadi Rusdi dalam bukunya berjudul Manipulasi Hidup: Tragedi Harta, Tahta, dan Wanita (1995:70-72):
✿ Masa Rawan 1 ✿
Terjadi pada tahun pertama perkawinan. Pada masa ini masing-masing pihak masih dalam proses penyesuaian diri. Dua pribadi yang berangkat dari latar belakang berbeda bertemu untuk menegakkan sebuah harapan yang lebih kerap berupa impian dan khayalan. Betapa dahulu sebelum memasuki gerbang perkawinan, harapan-harapan senantiasa melambung, memadu kasih sepanjang waktu untuk mewujudkan keluarga bahagia sejahtera bersama kekasih yang selama ini dipuja siang dan malam. Kekasih yang mempunyai kebaikan semata tanpa terlihat memiliki kejelekan.
Akan tetapi, setelah saling memiliki, setelah bulan madu usai, pesona yang dahulu terpancar, lambat laun kian meredup atau bahkan pudar sama sekali. Kekasih yang dulu tampak tidak mempunyai cacat secuil pun sedikit demi sedikit tersibak dan kemudian terlihatlah wajah aslinya. Lantas, menghadapi kenyataan yang dianggapnya tak seindah tujuan semula, kalau terus menerus terbuai pada angan-angan, maka timbullah penyesalan. Merasa dirinya salah pilih, merasa ditipu dan dijebak. Jika masing-masing pelaku tidak dapat mengendalikan emosinya, kiranya dapat ditebak apa yang akan menimpa rumah tangga mereka.
✿ Masa Rawan 2 ✿
Terjadi pada tahun ketujuh perkawinan. La Rose menamakannya sebagai the seven year itch, atau kegelisahan pada tahun ketujuh. Pada masa ini suami-isteri tiba-tiba merindukan sesuatu yang lain dan baru. Keduanya menginginkan garah baru. Masa rawan 2kedua ini akan sangat berpengaruh pada pasangan-pasangan yang hidupnya monoton, rutin tanpa variasi yang berarti. Gairah cinta mereka seolah-olah padam dan merasa pasangannya tidak mencintainya lagi. Hubungan suami isteri jadi hambar dan membosankan. Jika mereka tidak tahan terhadap krisis ini, rumah tangga akan berakhir sampai disitu. Terlebih kalau ada orang ketiga (the other woman/man) yang masuk dalam kemelut ini, dapat dipastikan suasana menjadi kian seru. Untuk menghindari hal itu, masing-masing pihak perlu menciptakan stimulan-stimulan baru, warna baru, tanpa harus keluar rel yang benar.
✿ Masa Rawan 3 ✿
Terjadi pada tahun kelima belas sampai kedua puluh tahun perkawinan. Kerawanan dalam amasa ini hampir sama dengan masa rawan 2, yakni kejenuhan. Kedua pasangan merasa sudah saling mengenal luar dan dalam dengan baik sehingga tak ada misteri yang pelu diungkap. Dan karena itu pula sudah merasa tidak tertantang untuk bertualang mencari sesuatu yang terpendam dalam pribadi pasangannya. Semuanya seakan sudah terbuka dan terlihat, membosankan dan tidak menantang. Akibatnya, bisa seperti yang diatas apabila tidak dicermati secara dini.
Akhirnya, bagaimanapun kita harus menyadari fitrah kita sebagai manusia yang tidak lepas dari salah dan kekurangan. Juga pada fitrah kita yang diberi kewajiban untuk melestarikan keturunannya, sebuah kewajiban yang tidak sekedar dijalankan dengan sekehendak hati, tetapi harus memakai cara-cara yang sudah ditentukan oleh agama.
Sudah jelaslah, kematangan diri dalam menjalani hubungan itu sangatlah penting sebagai pondasi. Pacaran hanyalah ajang coba-coba dan tidak ada keseriusan kebanyakan dilapangan sebagai status, seakan-akan permainan setan. Paling yang dicari dalam pacaran, hanya mengeksplor hal-hal yang berhubungan dengan kemesraan yang seringkali tidak disadari atau malah masa bodoh terhadap resiko yang ditimbulkannya. Sama saja memberi peluang terhadap setan untuk mempermudah tugasnya mengelincir orang yang mencintai dunia (tahta, harta, dan wanita) dibanding mencintai Penciptanya. Semakin lupa pada tujuan hidupnya dialihkan oleh angan-angan yang semu.

2. Janji Tak bisa Dipegang
Yup, janji tak bisa dipegang artinya tak dapat dipercaya sebab ada unsur-unsur bersikap tidak jujur apa itu terhadap dirinya sendiri ataukah terhadap pacarnya. Kalau kita amati orang yang berpacaran seakan-akan bahagia terus sebab yang dilihat itu saat-saat senang dalam kebersamaan dilihat secara objektif. Tahukah kamu? Saat sedang mereka bersama tanpa sepengetahuan kita bakalan ditemui godaan yaitu perselisihan pendapat, godaan pertahanan kesetiaan, penyesuaian diri dalam menyatukan pikiran hati untuk berjalan bersama, datangnya pihak orang ketiga.
Nah, jadi bukan hanya jalan bersama-sama jika berpergian kemana-mana lebih jauh kita harus tau mampukah berjalan bersama tersebut dijalankan saat ditimpa masalah dalam hubungannya? Malah itulah yang harus kita amati, sebab jika seseorang dalam keadaan terhimpit akan menampilkan sifat aslinya sayang atau pura-pura sayang, apa janjinya ditepati atau diingkari. Keadaan yang berubah jika jiwanya labil niscaya mengikuti perubahan tersebut tanpa alasan yang jelas. Secepat kilat, goyah terhembus angin, istilahnya tak punya pendirian tetap meragukan kemampuan diri sendiri dan meragukan rasa sayang kekasihnya.
Hakikatnya, jiwa yang masih labil antara pikiran dan perasaan masih cenderung berubah-ubah belum menentu, sebab dominan meragukan belum ada pegangan untuk mempertanggungjawabkan. Jadi, bagaimana mungkin bisa dipegang setiap apa yang dijanjikan sedang dirinya sendiri belum bisa memastikan bisakah mewujudkannya, padahal setiap manusia hanya bisa merencanakan tak diberi kemampuan untuk menentukan terjadi sesuatu hal dalam hidupnya, segala sesuatu diatur oleh kehendak Ilahi Robbi. Tentu kita harus berwaspada, jangan tertipu daya oleh rayuan, manis kata, sebab hal itu bagian dari strategi setan untuk menjerumuskan ke kenikmatan sesaat. “Kasih tak akan tinggalkan, tapi nyatanya meninggalkan tanpa kabar.

3. Pacaran itu bukan Ikatan tapi Status
Banyak orang yang mungkir dari kenyataan ini, tapi dengan artikel satu ini semua itu tidak artinya sebab akan diulas sedetail mungkin agar kita kembali pada Islam yang sebenarnya. Pacaran itu bukan Ikatan tapi Status, ya status makanya dikenal dengan istilah “jadian” selain itu tidak ada 2 saksi tidak ijab qobul, sehingga yang tahu hanya mereka berdua bersifat sembunyi-sembunyi jauh dari ridho Allah dan jauh ridho Orangtua (sayangnya orangtua sekarang terlalu mengikuti zaman sehingga melegalkan anaknya pacaran jika ada resiko pada anaknya barulah kesadaran itu ada, nyaris bukan).
Berbeda sekali dengan Menikah itu ikatan sah menurut 2 hukum antaranya: Hukum Negara dan Hukum Islam, sehingga pertanggungjawaban semakin jelas jika disalahsatunya melanggar kewajiban suami atau kewajiban istri pasti akan dikenai oleh hukuman yang tercantum Undang-Undang Perkawinan. Sekarang begini, jika ada seorang cewek yang hamil saat masih pacaran lalu meminta pertanggungjawaban apa itu wajar? Jawabnya: tidak wajar, sebab cewek tersebut melakukannya suka dengan suka tidak ada keterpaksaan, lalu harus bagaimana kalau sekiranya? Cowoknya mau bertanggungjawab sih tidak jadi masalah, tapi sesuai analisa pengamatan penulis banyaknya yang mungkir untuk bertanggungjawab atas perilakunya disarankan menikah dulu barulah berproduksi bayi sebanyak-banyaknya mau bikin klub tim sepakbola boleh (11 0rang), atau mau bikin kampung sendiri dengan sekitar 30 bayi (tapi sangatlah aneh khayalannya hik).
Dari sejak dulu, Islam tidak pernah mengenal istilah Pacaran, malah Islam sendiri memandang Pacaran sebagai azas pemanfaatan atau azas kesenangan sekedar iseng (mengisi waktu kosong) itulah dalihnya. Maka kesimpulannya, Pacaran diharamkan tanpa ada kompromi-kompromi yang biasanya menolak vonis pacaran haram. Jika melakukan pacaran masih dilakukan itu resikonya harus diambil penuh antaranya: dosa melanggar kewajiban menjaga diri, dosa melanggar tidak menahan hawa nafsu birahi, harus bertanggungjawab atas kebodohan yang dilakukan sendiri, harus ikhlas jika dikhianati dilecehkan martabatnya, harus ikhlas dikekang sehingga keterbatasan beraktifitas, harus ikhlas kehilangan arah tujuan, dan masih banyak lagi (yang mengalami adalah kamu sendiri sedang oranglain hanya mengingatkan selebihnya berpikirlah sebelum apa yang tidak dinginkan terjadi).

4. Membuang waktu sia-sia
Banyak waktu yang tersisihkan untuk berdua-duaan padahal banyak tugas di sekolah atau dikantor menjadi korban, seringkali terjadi Sholat Fardhu pun ditinggalkan semata-mata untuk berkencan (alias tidak tau waktu) biasanya sebelum Magrib sudah kelayaban kemana-mana bukan gadis biasa saja gadis berjilbab pun sekarang sama tidak mengerti arti sebenarnya apa itu pacaran. Pacaran tidak semata-mata diharamkan begitu saja oleh Allah dalam Firmannya yang tertulis dalam AlQur’an tapi untuk dipikirkan dan dijalankan jika pacaran itu haram karena “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Isra (17) : 32)
Zina yang ditafsirkan oleh kebanyakan orang itu memiliki arti yang terpenting tidak sampai melakukan hubungan seks (Zina Kemaluan), teryata jika dikaji lebih dalam oleh Tafsir Qur’an hasilnya berbeda menurut Islam, Zina itu bukan hanya Zina Kemaluan, akan tetapi banyak zina-zina lain yang ditebarkan contohnya: Zina Bibir (Mencium yang bukan muhrim yang belum sah), Zina Tangan (Meremas payudara, Memegang tangan padahal itu punya daya efek dalam menyakinkan keraguan, menenangkan, dan timbul hasrat seks), Zina Mata (Melihat payudara, melihat aurat-aurat lainnya, pemandangan yang bukan saatnya sebab hanya diperbolehkan pada suami istri tapi masih dengan ketentuan lain didalam hubungan seks secara Islam tidak bolehnya telanjang, itu artinya banyak hal yang belum diketahui), Zina Kaki (melangkah untuk berkencan padahal sudah jelas berdua-duaan sama halnya memberi peluang pada nafsu berkeliaran), Zina Hati (berangan yang tidak-tidak hal bersifat jorok atau kotor, merendahkan martabat seseorang dengan memebri janji-janji kosong, dan hal lainnya).
Sebagaimana dalam Haditsnya yang berbunyi. “Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad Saw bahwa beliau bersabda: “telah ditulis atas anak Adam nasibnya (bagiannya) dari zina, maka dia pasti menemuinya zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dibenarkan yang demikian oleh kemaluannya atau didustakan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan An Nasa’i). Dalam riwayat lain beliau bersabda, “kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Sudahlah jelas kini, bukan hanya Zina Kemaluan saja yang bisa terjadi melainkan menyebar ke berbagai cabang zina ya disinilah alasan pelarangan pacaran itu sendiri lebih banyak mudharat (Keburukan) dibanding manfaatnya. Bukannya hanya faktor yang mendekati zina saja sudah diharamkan apalagi perbuatannya. Jadi, sudah seharusnya pacaran ditinggalkan apalagi bisa mengganggu konsentrasi belajar, konsentrasi bekerja, asik berdua-duaan hingga cita-cita yang ingin diraih terlupakan karena sibuk memikirkan pacarnya takut selingkuhlah, takut diputusinlah, banyak hal yang ditakutkan. Ya memang akan menimbulkan kegelisahan dan kecurigaan yang tak jelas itu semua ulah setan yang membawa sifat waswas terhadap hati kita dibisikannya pikiran-pikiran yang negatif, “Takutkah kalau di suatu hari nanti pacarmu meninggalkanmu? Takutkah kalau pacarmu ditaksir oleh temanmu sendiri atau orang lain, sehingga rasa waswas itu akan membebani hingga akhirnya terperosok dalam dosa-dosa inilah yang diinginkan oleh setan.”
Pacaran itu dilegalkan oleh Islam Liberal (sebagai gaya hidup modern) dan Iblis sebagai Pencetus Utama (agar Manusia memandang baik hal-hal yang bersifat buruk sebagai tipudaya). Coba perhatikan ayat AlQur’an ini, Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlisdi antara mereka.” (QS. Al Hijr (15) : 39 – 40).
Disini agar banyaknya yang terjerumus makanya Pacaran dilegalkan padahal itu semua tipudaya setan, tidak ada pacaran islami, pacaran sehat sekalipun belum bisa menjaga kehormatan diri malah kebanyakan sakit hati, berangan-angan jorok ditimbulkannya dari situ. Sekarang, hidup tanpa pacar masih digoda dengan pikiran jorok asal ya itu tadi dalam ayat diatas kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlisdi antara mereka yang bisa kita garisbawahi.
Pacaran kenapa bisa legalkan? Karena citra menikah itu diperburuk oleh setan dan anggotanya agar berani berbuat maksiat sebagai jalan pintas, jika dibayangkan Menikah harus tanggungjawab kalau pacaran itu hanya sekedar status jika sewaktu-waktu bosan bisa meninggalkannya, jika ceweknya hamil bakal beralasan bukannya itu suka sama suka kenapa harus diadili jadi tanggungjawab cewek itu sendiri, sehingga setan mengajarkan untuk tidak bertanggungjawab atas apa yang diperbuat.
Begitu caranya setan menipudaya jika tidak disadari semakin luputlah terhadap kebenaran sejati (kebenaran mutlak dari Allah Swt). Sebagai gambaran, Rasulullah ditanya tentang hal yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka, beliau bersabda: “Mulut dan Kemaluan.” (HR. Tirmidzi, ia berkata hadits ini shahih gharib)

5. Gelisah disebabkan tidak memiliki seutuhnya
Akan timbul kegelisahan, kecurigaan yang berlebihan disebabkan karena tidak terikat oleh Hukum Negara maupun Hukum Agama, sehingga rasa tanggungjawab individu kurang diperhatikan terjadilah banyak pelewengan (untuk menghindar dari rasa tanggungjawab).
Selain itu, karena tidak bisa memiliki seutuhnya dalam artian hanya jasadnya sedangkan jiwanya harus masih bebas, karena suami istri sudah memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang harus dipenuhi. Sedang dalam pacaran seringkali yang dominan mempengaruhi itu hak saja yang diunggulkan sedang kewajiban sering diabaikan (perlakuan) hanya memperlihatkan sikap menguasai satu sama lain atau menguasai satu pihak. Siapa diantara cewek atau cowok yang menguasai itulah yang harus dituruti kemauan dan keinginannya nyaris inilah yang terjadi. Sudah berpikirkah saat ini, untuk berhenti pacaran?
Sebagai tantangan, pada kesanggupan kita sendiri, penulis saja sudah sanggup sendiri hingga waktunya tiba untuk menikah setelahnya pacaran istilahnya pacaran setelah menikah untuk menjaga keharmonisan hubungan. Hakikat pacaran hanya senang-senang, tidak terbebani oleh tanggungjawab, sedang suami istri punya hak kewajiban seperti yang dikatakan tadi diatas memikul tanggungjawab atas perilaku, perlakuan, dan perbuatan sendiri ujung-ujungnya berdampak pada hubungan itu sendiri bertahankah atau putus disitu saja sebagai penentuan kondisi jiwa sikap labil (berubah-ubah) atau stabil (tetap)?

Kesimpulan: Fakta Kepalsuan Pacaran menurut Muhammad Adam Hussein dalam artikel ini, antara lain:
1. Sifat Asli Takkan Ditemui,
2. Janji Tak bisa Dipegang,
3. Pacaran itu bukan Ikatan tapi Status,
4. Membuang waktu sia-sia,
5. Gelisah disebabkan tidak memiliki seutuhnya.
Dari sinilah, kita telah mengetahui kebenarannya yang seringkali orang lain menutupinya, karena hal ini kebenaran maka harus diungkap bukannya disembunyikan. Jika berhenti pacaran atau tidaknya, itu kembali pada masing-masing individu yang bertanggungjawab, penulis hanyalah sekedar mengingatkan selebihnya gimana pembaca, sebab tiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda antara jalan yang menyimpang dari agama atau jalan yang sesuai dengan agama khususnya Islam.
PRINSIP MUSLIM DAN MUSLIMAH SEJATI MENIKAH DULU BARU PACARAN

Gallery